"Yani ,ayo cepat ayahmu sudah menunggu, " teriak ibu dari dapur.Segera ku sambar gaun hijau pavoridku .Buru-buru kupakai.

Ayo, berangakat, "ajak ibu yang sudah berada di depan pintu kamarku . Sambil memegang cake pisang buatan tangan ibu sendiri.

"Aku heran, kenapa harus aku yang menemani ibu ke rumah teman ayah? Kan ada Intan atau Dila ?kataku protes pada ibu. "Nanti kamu akan tau, "jawab ibu menarik tanganku ,agar berjalan lebih cepat.

Tak berapa lama kemudian ,kami sudah sampai di sebuah rumah.Diteras rumah telah berdiri sepasang istri, separuh baya.

Arif !"panggil pria yang nampak berwibawa itu. Lukman! " panggil ayahku membalas .Mereka saling berpelukkan. 20 tahun kita tak bertemu aku kangen, "ujar pak Leman ."Aku juga jawab ayah tersenyum.

Ini ,Yani anak sulung "kata ayah mengenalkanku.Cantik dan lembut, "puji istri pak Lukman. Ayo, "masuk. Lalu mereka larut dalam nostalgia.

Yani, "Ayahmu ini dulu yang menyelamatkan om. Saat itu kami sedang menyebrang sungai. Tentara Jepang menembak, kena kaki om.Ayahmulah yang membopong sampai ke rumah penduduk. Andai ayahmu tidak ada, om pasti sudah tewas, "kata pak Lucman .

"Arif ,apa kamu masih ingat janji kita waktu di rumah penduduk 20 tahun yang lalu? Tanya pak Luckman." Ya, tentu waktu itu kita berjanji untuk menjodohkan anak sulung kita. Lalu mereka tertawa bahagia.

O, ternyata ini maksud ibu mengajakku ke sini ,"bisik hatiku. Rauf ,keluarlah, "panggil pak Lukman. Seorang pemuda tampan keluar dari kamar ,berpakaian pelaut. Ia langsung menyalami Ayah dan ibu.Dan ini ,Yani anak pak Arif, kata tante Lia istri pak Lukman.

Rauf menatapku dari ujung rambut sampai ujung kaki, aku jadi risih. Pak Lukman mengajak ayah ngobrol di taman. Kini hanya tinggal kami berdua.

Kamu masih kuliahkan, Nisa? "tanya Rauf. Kok tahu? "tanyaku .Tahu dong dan kuliahmu pasti di FKIP ,benarkan ? tanya Rauf lagi. "Iya, hebat kamu, jawabku.Kok kamu bisa menebak ?"Karena kamu kalem dan berwibawa. Aku tertawa. Keramahannya membuat suasana jadi cair. "Coba kamu tebak aku kuliah dimana? Angkatan laut "jawabku.Kok tahu, "Rauf heran. Karena pelaut pandai merayu, "jawabku menutup mulut.

"Kamu sudah termakan isu negatif. Aku tidak seperti itu!"akan kubuktikan padamu nanti, setelah kamu jadi istriku.Apa?"Yakin banget aku akan jadi istrimu. "Aku sudah punya pacar ,seorang dosen.,"jawabku . Rauf tertawa ,sekarang tak apa-apa tapi setelah aku dan kamu tamat kuliah, kamu jodohku .Orang tua kita, sudah berjanji. Kita wajib menjalankannya ,kata Rauf menatapku serius.

Kini aku tertawa lepas ."Ini bukan zaman Siti Nurbaya. Kita punya pilhan masing-masing, "jawabku. "Tapi aku mau menikah denganmu, karena aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama, "saat aku melihatmu tadi .Aku kaget.Apa mungkin Cinta datang begitu cepat ?

Kini aku telah menikah dengan Rauf, kami hidup bahagia dengan 3 orang anak yang cantik dan tampan.walaupun Ia seorang pelaut.Rauf lelaki setia yang menyayangiku dan anak-anak. Ternyata Jodoh pilihan orang tuaku membuatku hidup bahagia hinggi saat ini.

Tantangan 90 hari

#tantangan gurusiana

Hari ke - 66